KEDIRI – Lapas Kediri mengikuti penguatan pembangunan zona integritas (ZI) menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK)/ wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM) oleh Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) secara virtual dari Aula Lapas Kediri, Selasa (10/8).
Saat ini, proses pembangunan zona integritas akan memasuki tahapan penilaian oleh tim penilai nasional (TPN). Kegiatan yang dilakukan secara daring itu diawali dengan laporan Inspektur Wilayah VI Marasidin Siregar. Selanjutnya, Irjen Razilu memberikan arahan persiapan menghadapi TPN.
Razilu menyebutkan, satker yang diusulkan ke TPN meningkat 39,88% dari tahun lalu. Yaitu dari 341 satker di 2020, menjadi 477 satker di 2021. Dari jumlah tersebut, pada 2020 ada 83 satker yang mendapatkan predikat WBK/ WBBM.
Dalam kegiatan ini, Inspektur Jenderal Kemenkumham RI memberikan pengarahan, yakni:
1. Terjadi kenaikan jumlah satker yang diusulkan ke TPN pada tahun 2021, karena kerja keras dari Ka Kanwil Kemenkumham yang telah berhasil membina satkernya
2. Hakekat pembangunan ZI untuk berkinerja tinggi yang zero penyimpangan zero kkn zero komplain
3. Satker wajib menghapus segala bentuk penyimpangan, penyelewengan, penyalahgunaan wewenang
4. Jangan ada temuan dari BPK dan KPK
5. Semangat meraih WBK masukkan kedalam hati dan prilaku
6. Pastikan oknum satuan kerja harus merdeka dari keserakahan
7. Pimpinan harus menjadi Role Model dalam prilaku, kinerja
8. Strategi menghadapi TPN yakni tingkatkan komitmen & konsistensi, luruskan kesadaran, tingkatkan pemahaman, tambahkan inovasi, pastikan tidak ada berita negatif yang viral, lakukan evaluasi & waspadai Mystery Shopper dan Berdoa.
9. Seluruh ASN harus menjadi insan yang berakhlak dengan memberikan pelayanan publik yang terbaik dan bangga melayani bangsa
Selain itu, Razilu meminta satker untuk melakukan evaluasi dan mewaspadai mysterious shoper serta hatus diiringi dengan berdoa. Usai arahan Irjen, setiap Inspektur Wilayah melakukan evaluasi dan memetakan masalah yang ada pada enam area perubahan.
(HUMAS LAPAS KEDIRI)